Friday, October 22, 2010

10 Perkara yang mendatangkan Cinta Allah


Wahai sahabat-sahabatku,setiap orang pasti ingin mendapatkan kecintaan Allah. Lalu bagaimanakah cara untuk mendapatkan kecintaan tersebut? Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan beberapa hal untuk mendapatkan maksud tadi dalam kitabnya yakni Madarijus Salikin.

Pertama, membaca Al Qu'ran dengan merenungi dan memahami maknanya. Hal ini boleh dilakukan sebagaimana seseorang memahami sebuah buku yaitu dia menghafal dan harus mendapat penjelasan terhadap isi buku tersebut. Ini semua dapat dilakukan untuk memahami apa yang dimaksudkan oleh si penulis buku.[ Maka begitulah yang dapat dilakukan terhadap Al-Qur'an]

Kedua, mendekatkan diri kepada Allah dengan mengerjakan ibadah yang sunnah, setelah mengerjakan ibadah yang wajib. Dengan inilah seseorang akan mencapai tingkat yang lebih mulia yaitu menjadi orang yang mendapat kecintaan Allah dan bukan hanya sekadar menjadi seorang pencinta.

Ketiga, terus-menerus mengingat Allah dalam setiap masa, baik dengan hati dan lisan atau dengan amalan dan kieaddaan dirinya. Ingatlah, kecintaan Allah akan diperoleh sekadar dengan keadaan dzikir kepadaNya

Keempat, lebih mendahulukan kecintaan pada Allah daripada kecintaan pada dirinya sendiri ketika dia dikuasai hawa nafsunya. Begitu pula dia selalu ingin meningkatkan kecintaan kepadaNya. walaupun harus menempuh berbagai kesulitan.

Kelima, merenungi, memperhatikan dan mengenal kebesaran nama dan sifat Allah. begitu pula hatinya selalu berusaha memikirkan nama dan sifat Allah tersebut berulang kali. barangsiapa mengenal Allah dengan benar melalui nama, sifat dan perbuatan-Nya, maka pasti dia mencintai Allah. Oleh kerana itu, mu'athilah, fir'auniyah, jahmiyah (yang kesemuanya keliru dalam memahami nama dan sifat Allah) jalan mereka dalam mengenal Allah telah terputus (kerana mereka menolak nama dan sifat Allah tersebut)

Keenam,memperhtikan kebaikan, nikmat dan kurnia Allah yang telah Dia berikan kepada kita, baik nikmat lahir maupun batin. Inilah faktor yang mendorong untuk mencintai-Nya.

Ketujuh, inilah yang begitu istimewa iaitu menghadirkan hati secara keseluruhan tatkala melakukan ketaatan kepada Allah degan merenungkan makna yang terkandung dalamnya.

Kelapan, menyendiri dengan Allah di saat Allah turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang terakhir untuk beribadah dan bermunajat kepada-Nya serata membaca kalam-Nya (Al Qur'an). Kemudian mengakhirinya dengan istighfar dan taubat kepada-Nya.

Kesembilan, duduk bersama orang-orang yang mencintai Allah dan bersama para shidiqin. Kemudian memetik perkataan mereka yang sperti buah yang begitu nikmat. kemudian dia pun tidaklah mengeluarkan kata-kata kecuali apabila jelas maslahatnya dan diketahui bahawa dengan perkataan tersebut akan menambah kemanfaatan baginya dan juga bagi orang lain.

Kesepuluh, menjauhi segala sebab yang dapat menghalang atara diri kita dengan Allah Ta'ala.

Semoga kita sentiasa mendapat kecintaan Allah, itulah yang seharusnya dicari oleh setiap detak jantung dan setiap nafasnya.

"Ibnul Qayyim mengatakan bahawa kunci untuk mendapatkan itu semua adalah dengan mempersiapkan jiwa (hati) dan membuka mata hati"



_____________________________________________________________________________________

Sumber : Madaarijus Saalikin, 3/ 16-17, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, terbitan Darul Hadits Al Qohiroh, di susun dan diterjemah dari http://rumaysho.com

www.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.ws